Abah and Ma berserta hadiah(beg) dari suami tersayang



Selamat Hari Ibu buat ma
Yang melahirkan dan mengasuh kami
kak long, kak ngah, kak cik, abe and adik


Selamat Hari Guru buat ma
Yang mendidik kami dulu, kini and selamanya
Insan pertama dan selamanya mendidik kami


Selamat Hari Lahir buat ma

31 May 2008 hari lahir ke-45
Tanpa ma tiadalah kami




Kami sayang ma sokmo
Gambar dari blog IshaqHanis

''bila KEKUATAN yang dipohon, ALLAH beri RINTANGAN untuk dihadapi.

bila KEBIJAKSANAAN yang dipohon, ALLAH beri MASALAH untuk diselesaikan

bila KASIH ALLAH yang dipohon, ALLAH beri ORANG BERMASALAH untuk dibantu

bila PERTOLONGAN ALLAH yang dipohon, ALLAH beri PELUANG untuk diambil

YA ALLAH...berikanlah PETUNJUK-MU kepadaku dalam memilih jalan menuju redha-MU"

Kata-kata dari sahabat seperjuangan di medan dakwah

Syuhada Che Ishak

Saling menghargai tajuk yang dibincangkan oleh ustaz yang dijemput dalam rancangan muqaddimah di TV 9 pada 17 May 2008. Sedikit ilmu yang saya perolehi untuk dikongsi bersama.

Setiap manusia berharap dihargai, begitu juga kita. So, untuk kita dihargai, perlulah kita memulakan langkah menghargai orang lain yang ada disekeliling kita dahulu. Ustaz tersebut membahagikan kepada tiga perkara untuk kita saling menghargai.

1.Menghargai ugama kita
Menghargai ugama kita ialah dengan cara melaksanakan segala suruhan agama dan meninggalkan segala perkara yang dilarang oleh agama. Kesannya, Allah akan memberi kita pahala dan menjanjikan kita syurga. Begitulah Allah menghargai hamba yang taat kepadaNya. Jika dibandingkan apa yang kita beri kepada Allah tidaklah sama dengan apa yang dibalas/dihargai oleh Allah. Ganjaran kepada hambaNya yang taat adalah sebaik2 ganjaran.

Sebagai manusia pula, kita perlulah menghargai segala yang dikurniakan oleh Allah seperti kesihatan, kelapangan dan sebagainya dengan cara mematuhi segala perintah dan suruhanNya. Itulah yang dikatakan saling menghargai dalam kita berugama.

2.Menghargai sahabat/jiran kita
Dalam konteks kita menghargai jiran/sahabat kita ialah dengan saling memberi dan membantu. Contoh yang diberi oleh ustaz tersebut adalah saling ziarah mengziarahi. Jangan jiran atau sahabat kita sahaja yang sering mengziarahi kita, sepatutnya kita juga mestilah mengziarahi mereka.

Selain itu, kita juga dianjurkan saling memberi dan menerima. Jika sahabat kita memberi kita sesuatu, terimalah dengan cara menghargai pemberiannya, dan membalas kembali kebaikan sahabat atau jiran kita tersebut. Jangalah kita hanya suka menjadi orang yang suka dihargai sahaja, juga bukan orang yang tahu memberi sahaja. Dalam hidup mestilah ada timbal balas, barulah best hidup ini kan^_^

3.Menghargai anak-suami-isteri
Bagi seorang suami, dia menghargai keluarganya dengan cara menjaga kebajikan isteri dan anaknya. Seorang suami yang mempertahankan isteri dan anak perempuannya dari orang jahat, jika dia mati, matinya dikira mati syahid. Begitu besar ganjaran yang diberikan oleh Allah kepada seorang suami yang mempertahankan keluarganya.

Begitu juga sebagai seorang bapa kepada anak2, perlu menghargai anak2 dengan cara memberi mereka nafkah. Tidak membazirkan hartanya kepada perkara yang tidak memanfaat, contohnya menghisap rokok. Bayangkan wang yang ingin digunakan untuk membeli rokok sebaliknya digunakan untuk pembelajaran anaknya. Sudah tentu anaknya akan berjaya, dan seterusnya anaknya akan menghargai pengorbanan seorang bapa.

Bagi seorang isteri adalah perlu menghargai seorang suami dengan cara menuruti segala kehendak suami(Selagi mana tidak melanggar syariat). Bukankah keredhaan Allah itu adalah kerana keredhaan seorang suami. So, tersangat perlulah seorang isteri memjadi permata dalam rumah tangga^_^

Anak yang dihargai oleh kedua ibubapanya mestilah membalas segala pengorbanan yang telah dicurahkan kepada mereka. (Walaupun seorang ayah atau ibu mengabaikan tanggungjawab mereka, kita sebagai anak tetap perlu membalas jasa mereka. Apatah lagi jika ibu dan bapa menatang bagai minyak yang penuh kepada anak2nya. Mesti lebih2 lagilah). Seorang anak yang mengerti tentang makna menghargai akan membalas kembali segala pengorbanan ibubapanya, apatah lagi ketika ibu dan bapa mereka semakin dimamah usia.

Seorang imam telah berkata “bila ibu saya memberi RM1 untuk saya, dan saya memberi RM1000 untuk ibu, tapi nilai wang yang diberi oleh ibu adalah lebih besar nilainya. Kenapa begitu? Sesungguhnya RM1 adalah harga seorang ibu membesarkan anaknya(mendewasakan anaknya). Tapi RM1000 adalah harga yang diberi oleh seorang anak disaat menunggu masa kematian ibu bapanya.


Sedikit ilmu yang dapat dikongsi bersama. Muhasabah buat ana dan semoga memberi manfaat buat pembaca sekalian. Wassalam….


Kita semua pasti memiliki sahabat sejati, apakah ia teman sepermainan, teman semasa sekolah rendah, sekolah menengah atau teman semasa di universiti yang sampai sekarang tetap menjadi sahabat terbaik dan curahan hati kita ^_^ Meskipun jarak memisahkan......

Allah menjanjikan kepada dua orang sahabat yang saling mencintai karena Allah dengan naungan pada Hari pembalasan, yang tidak ada naungan kecuali naunganNya.

Nah...Sekarang bagaimana caranya menumbuhkan rasa cinta tulus itu dan bagaimana pula cara memupuknya agar terus bersemi Indah ^_^ agar cinta yang tumbuh itu adalah cinta murni Hanya karena Allah dan Untuk Allah.

Tidak usah jauh-jauh mencari resepinya teman, Resepinya sudah ada di Hadis Rasululloh SAW tercinta, Berikut --- 8 Resepi--- yang sangat Ampuh untuk menumbuhkan Rasa cinta itu.........


1- Berikan ia senyuman terbaikmu
Rasululloh Besabda: " Senyummu dihadapan saudaramu adalah Shodaqoh".


2- Bantu Meringankan Bebannya
Rasululloh Besabda: "Barangsiapa yang meringankan beban saudaranya maka Alloh akan meringankan bebannya didunia dan Akhirat...."

3- Saling menghadiahi
Rasululloh Besabda: Tahadduuu tahabbuu .... "Saling menghadiahilah kalian, maka akan tumbuh rasa cinta dan kasih sayang diantara kalian...."

4- Menutupi Aibnya dan Menjaga Nama baiknya
Rasulullah bersabda : Barang siapa menutupi Aib saudaranya, maka Allah akan menutupi aibnya didunia dan Akhirat…… Subhanallah


5- Menjaga tali silaturahim dengannya
Rasulullah bersabda : "Sambunglah tali silaturahim", bahkan syurga tidak mahu menerima orang yang memutuskan tali silaturahim dengan saudaranya, Rasululloh juga bersabda : Tidak masuk syurga siapa-siapa yang memutuskan tali silaturahim.

Begitu besar manfaat silaturahim ini,seperti yang telah Rasulullah Sabdakan, diantaranya memperbanyak Rezeki dan memancanjangkan umur, dan juga umur kita penuh berkah kerana doa dari saudara-saudara kita yang selalu kita jalin silaturahim dengannya.

6- Mendoakannya selalu
Rasulullah Besabda: " Doa yang terbaik adalah Doamu untuk saudaramu sedangkan ia tidak mengetahuinya."

Dengan saling mendoakan akan menumbuhkan ketulusan persahabatan dan persaudaraan dan bisa menjauhkan kita dari Iri, Hasad dan dengki serta persahabatn kita semakin Tulus kerana Allah.

7- Mengingatkan jika sahabat kita sedang Khilaf dan memaafkan jika Ia melakukan kesalahan
No bodys perfect, itulah kata-kata yang tepat untuk kita semua tanpa terkecuali, Sebaik apapun sahabat kita, pasti suatu saat ia akan melakukan kesalahan. sebagai sahabat kita harus mengingatkannya namun dengan cara-cara yang baik dan berdasar atas kasih sayang, bukan untuk menghakimi tapi untuk memberi pengertian kepadanya akan kekeliruan yang telah dilakukannya.

Tentu kita semua pernah melakukan kesalahan, Apa yang kita inginkan jika kita melakukan kesalahan..?? pasti kita ingin agar orang lain memaafkan kesalahan kita, demikian juga orang lain, mereka ingin agar kesalahannya kita maafkan.

Memang tidak mudah memaafkan kesalahan orang lain, apalagi jelas-jelas dilakukan dengan kesengajaan, diberikan kebesaran jiwa dan kelapangan dada, karena itulah Allah sangat menyukai orang-orang yang berjiwa pemaaf.

Ya Allah jadikanlah kami Hambamu yang memiliki Jiwa besar untuk memaafkan kesalahan saudara-saudara kami baik sengaja ataupun tidak, dan berilah kekuatan kpd kami untuk menyadarkan kekeliruannya secara bijak dan tulus keranaMu, Amin.

8- Bertemu dan berpisah Hanya Karena Allah
Allah sangat mencintai Seorang hamba yang jauh-jauh datang ke rumah saudaranya hanya untuk menjumpai saudaranya karena Allah, bukan karena kepentingan duniawi semata. Mereka bertemu dan berpisah karena Alloh.

Sungguh persahabatan yang dirindu syurga^_^


Saat itu, Dhuha, hari terakhir aku di Masjid Nabawi untuk menuju Mekah....... .aku bertanya pada Ibu.

"Ibu, kataku, ada cerita apa yang menarik dari Umrah....?" Maklum, ini pertama kali aku ber Umrah. Dan Ibu, memberikan Tausyiahnya. Ibu adalah pemilik Maknah Tour Travel dimana saya bergabung untuk Umrah di bulan July 2007 yang lalu. Kebetulan umrahku dimulai di Mad inah dulu selama 4 hari, baru ke Mekah. Tujuannya adalah mendapatkan saat Malam Jumat di depan Kabah. Jadi aku punya kesempatan untuk bertanya tentang Umrah.

Ibu berkata...
"Shinta, Allah hanya memanggil kita 3 kali saja seumur hidup .." Keningku berkerut......."Sedikit sekali Allah memanggil kita..?" Ibu tersenyum.

"Iya, tahu tidak apa saja 3 panggilan itu..?"
Saya menggelengkan kepala.


"Panggilan pertama adalah Azan ", ujar Ibu.

"Itu adalah panggilan Allah yang pertama. Panggilan ini sangat jelas terdengar di telinga kita, sangat kuat terdengar. Ketika kita sholat,sesungguhnya kita menjawab panggilan Allah. Tetapi Allah masih fleksibel,Dia tidak "cepat marah" akan sikap kita. Kadang kita terlambat, bahkan
tidak sholat sama sekali karena malas. Allah tidak marah seketika. Dia masih memberikan rahmatNya, masih memberikan kebahagiaan bagi umatNya, baik umatNya itu menjawab panggilan Azan-Nya atau tidak. Allah hanya akan membalas umatNya ketika hari Kiamat nanti".

Saya terpekur.... .mata saya berkaca-kaca. Terbayang saya masih melambatkan sholat karena meeting lah, mengajar lah, dan lain lain. Masya Allah.......


Ibu melanjutkan,

"Shinta, Panggilan yang kedua adalah panggilan Umrah/Haji .


Panggilan ini bersifat halus. Allah memanggil hamba-hambaNya denganpanggilan yang halus dan sifatnya "bergiliran" . Hamba yang satu mendapatkan kesempatan yang berbeza dengan hamba yang lain. Jalannya bermacam-macam. Yang tidak punya wang menjadi punya wang, yang tidak merancang pula akan pergi, ada yang memang merancang dan terkabul. Ketika kita mengambil niat Haji / Umrah, berpakaian Ihram dan melafazkan "Labaik Allahuma Labaik/ Umrotan", sesungguhnya kita saat itu menjawab panggilan Allah yang ke dua. Saat itu kita merasa bahagia, karena panggilan Allah sudah kita jawab, meskipun panggilan itu halus
sekali. Allah berkata, laksanakan Haji / Umrah bagi yang mampu".
Mata saya semakin berkaca-kaca. ........

Subhanallah. ......saya datang menjawab panggilan Allah lebih cepat dari yang saya rancangkan.. .....
Alhamdulillah. ..

"Dan panggilan ke-3", lanjut Ibu, "adalah KEMATIAN .

Panggilan yang kita jawab dengan amal kita. Pada kebanyakan kasus, Allah tidak memberikan tanda tanda secara langsung, dan kita tidak mampu menjawab dengan lisan dan gerakan. Kita hanya menjawabnya dengan amal sholeh. Karena itu Shinta, manfaatkan waktumu sebaik-baiknya. ..Jawablah 3 panggilan Allah dengan hatimu dan sikap yang Husnul Khotimah.... .......
Insya Allah syurga adalah balasannya.. ..."


** Mata saya basah di dalam Masjid Nabawi , saya sujud bertaubat pada Allah karena kelalaian saya dalam menjawab panggilanNya. .... Kala itu hati saya makin yakin akan kebesaranNya, kasih sayangNya dan dengan semangat menyala-nyala, saya mengenakan baju Ihram dan berniat..... .... Aku menjawab panggilan UmrahMu, ya Allah, Tuhan Semesta Alam........ ...**

Semoga kita menyahut panggilan Allah dengan
amal yang tulus ikhlas padaNya