Saat itu, Dhuha, hari terakhir aku di Masjid Nabawi untuk menuju Mekah....... .aku bertanya pada Ibu.

"Ibu, kataku, ada cerita apa yang menarik dari Umrah....?" Maklum, ini pertama kali aku ber Umrah. Dan Ibu, memberikan Tausyiahnya. Ibu adalah pemilik Maknah Tour Travel dimana saya bergabung untuk Umrah di bulan July 2007 yang lalu. Kebetulan umrahku dimulai di Mad inah dulu selama 4 hari, baru ke Mekah. Tujuannya adalah mendapatkan saat Malam Jumat di depan Kabah. Jadi aku punya kesempatan untuk bertanya tentang Umrah.

Ibu berkata...
"Shinta, Allah hanya memanggil kita 3 kali saja seumur hidup .." Keningku berkerut......."Sedikit sekali Allah memanggil kita..?" Ibu tersenyum.

"Iya, tahu tidak apa saja 3 panggilan itu..?"
Saya menggelengkan kepala.


"Panggilan pertama adalah Azan ", ujar Ibu.

"Itu adalah panggilan Allah yang pertama. Panggilan ini sangat jelas terdengar di telinga kita, sangat kuat terdengar. Ketika kita sholat,sesungguhnya kita menjawab panggilan Allah. Tetapi Allah masih fleksibel,Dia tidak "cepat marah" akan sikap kita. Kadang kita terlambat, bahkan
tidak sholat sama sekali karena malas. Allah tidak marah seketika. Dia masih memberikan rahmatNya, masih memberikan kebahagiaan bagi umatNya, baik umatNya itu menjawab panggilan Azan-Nya atau tidak. Allah hanya akan membalas umatNya ketika hari Kiamat nanti".

Saya terpekur.... .mata saya berkaca-kaca. Terbayang saya masih melambatkan sholat karena meeting lah, mengajar lah, dan lain lain. Masya Allah.......


Ibu melanjutkan,

"Shinta, Panggilan yang kedua adalah panggilan Umrah/Haji .


Panggilan ini bersifat halus. Allah memanggil hamba-hambaNya denganpanggilan yang halus dan sifatnya "bergiliran" . Hamba yang satu mendapatkan kesempatan yang berbeza dengan hamba yang lain. Jalannya bermacam-macam. Yang tidak punya wang menjadi punya wang, yang tidak merancang pula akan pergi, ada yang memang merancang dan terkabul. Ketika kita mengambil niat Haji / Umrah, berpakaian Ihram dan melafazkan "Labaik Allahuma Labaik/ Umrotan", sesungguhnya kita saat itu menjawab panggilan Allah yang ke dua. Saat itu kita merasa bahagia, karena panggilan Allah sudah kita jawab, meskipun panggilan itu halus
sekali. Allah berkata, laksanakan Haji / Umrah bagi yang mampu".
Mata saya semakin berkaca-kaca. ........

Subhanallah. ......saya datang menjawab panggilan Allah lebih cepat dari yang saya rancangkan.. .....
Alhamdulillah. ..

"Dan panggilan ke-3", lanjut Ibu, "adalah KEMATIAN .

Panggilan yang kita jawab dengan amal kita. Pada kebanyakan kasus, Allah tidak memberikan tanda tanda secara langsung, dan kita tidak mampu menjawab dengan lisan dan gerakan. Kita hanya menjawabnya dengan amal sholeh. Karena itu Shinta, manfaatkan waktumu sebaik-baiknya. ..Jawablah 3 panggilan Allah dengan hatimu dan sikap yang Husnul Khotimah.... .......
Insya Allah syurga adalah balasannya.. ..."


** Mata saya basah di dalam Masjid Nabawi , saya sujud bertaubat pada Allah karena kelalaian saya dalam menjawab panggilanNya. .... Kala itu hati saya makin yakin akan kebesaranNya, kasih sayangNya dan dengan semangat menyala-nyala, saya mengenakan baju Ihram dan berniat..... .... Aku menjawab panggilan UmrahMu, ya Allah, Tuhan Semesta Alam........ ...**

Semoga kita menyahut panggilan Allah dengan
amal yang tulus ikhlas padaNya

1 comments:

muhd_abduhu said...

Salam ziarah..


Sdri Hajar,
Mcmn dapat tau blog ni? terima kasih krn sudi tinggalkan komen.

ala kulli hal, ana rase kita dah nampak jemaah mana yg mampu memimpin jemaah2 yg ada di m'sia.

baki lagi, kita nk perkemaskan kefahaman ahli2 jamaah ttg yang mana dikatakan perkara dasar, iaitu yg wajib dan perlu diterima oleh jamaah2 Islam dan yg mana yg boleh bertoleransi. Sambil mencari formula sesuai bagi penyatuan menyeluruh seluruh jamaah Islam.

Saya percaya setiap jamaah2 yg ada di negara kita punyai pendekatan dan penumpuan bidang tugas masing2 dan menampung kekurangan satu sama lain.

Saya juga percaya unsur2 kebaikan yg ada di setiap jamaah ini sedang menuju ke arah satu matlamat.

Sejarah kemenangan umat Islam adalah hasil penggembelingan seluruh unsur kekuatan tersebut. Contohnya kemenangan Salahuddin menakluk Baitul Maqdis adalah hasil usaha-usaha pentarbiyahan ulama Islam yg panjang dan memakan masa sebelum tenaga umat Islam dikerahkan untuk berjihad.

Bermula dengan ajaran Imam Ghazali dengan mendiagnosis penyakit masyarakat, memperbetulkan ulama' yang cenderung keduniaan dan mengajak umat memperbetulkan dalaman dahulu dengan amar makruf nahi mungkar sebelum dikerah berjihad melawan musuh diluar daerah.Sebab itu, dalam kitab Ihya' tiada subjek jihad diajarkan olehnya krn masalh dalaman umat Islam sendiri di sudut amalan agama dan kefahaman masih berkecamuk.

Selain itu muncul juga madrasah-madrasah pembaikan jiwa (tazkiyatun nafs) dan pemikiran yg tumbuh dengan pesat sblm dan selepasnya yg dipimpin oleh ulama'-ulama' Islam yg murabbi lagi mursyid.

Golongan inilah yg melawan arus pemikiran yang terpengaruh dengan ahli falsafah Yunani dan gerakan Bathiniyyah yg tidak boleh disesuaikan dengan falsafah Islam sptmana digariskan Syariat.

Jika dilihat kemenangan umat Islam Afghanistan pun adalah hasil keberkatan pimpinan AsSyahid Abdullah Azzam yg gigih menyatukan seluruh puak dan kumpulan jihad pada masa itu untk menentang Rusia yang saling berpecah sesama sendiri sebelum itu.

Pemerintahan PAS pimpinan TG Nik Aziz di negeri Kelantan (tanah tumpah darahku) selama 18 tahun adalah hasil hubungan yg baik dengan institusi raja, ulama', tok2 guru pondok, gerakan dakawah (abim,jim, tabligh dsb), para pendidik disekolah2, peniaga, profesional, pensyarah2 universiti dsb.


Era moden ini saya tidak melihat sesuatu masalah atau isu boleh ditackle oleh satu jamaah shj ttp perlu bergantung antara satu sama lain.Dengan kebanjiran isu kebejatan sosial, masalah kemiskinan melayu-Islam,kemasukan fahaman2 liberal-sekular, isu2 pendidikan , politik dsbnya tak mampu ditangani oleh satu kelompok jamaah semata2.

Inilah role model dari sejarah umat Islam yg panjang yg perlu kita ambil iktibar ana kira.